Senin, 06 Maret 2017

ADA BAHAYA DIBALIK MITOS

“ADA BAHAYA DIBALIK MITOS”
(Karya : Muhammad Kholis)


Di kampungnya Sari tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya pergi merantau entah di mana. Sementara Sari sejak lahir dititipkan kepada neneknya. Akan tetapi nenek Sari selalu memarahinya entah apa maksudnya mungkin karena ia sayang kepada Innah atau bagaimana.
Saat ini usia Sari baru memasuki 5 tahun semenjak 5 tahun pula Sari belum pernah bertemu orang tuanya. Suatu hari Sari pergi bermain di rumah temannya yang  tak jauh dari rumahnya ia lupa meminta izin kepada neneknya dan haripun sudah petang akan tetapi Sari belum ada di rumah, nenek Sari pun sudah mulai khawatir dicarinya Sari ke sana ke mari tetapi Sari belum nampak juga akhirnya ia memutuskan untuk pulang di rumah mungkin saja Sari sudah berada di rumah. Setelah nenek sampai di rumah terdengarlah dari kejauhan suara Sari yang memanggil-manggil nenek, “nenek.. nenek.. tunggu Sari” teriak Sari.
Nenekpun menghampiri Sari “kamu dari mana saja??” tanya nenek. “aku dali lumah lahmat”kata Sari. Sari belum mampu menyebut huruf “R”. “kamu kalau pergi tanyak nenek dulu. Dan pulang sebelum magrib, tidak baik berkeliaran di luar rumah setelah magrib” kata nenek dengan tegas. Sari pun bertanya-tanya di dalam hatinya kenapa neneknya melarangnya berada di luar rumah waktu magrib.
Nenekpun segera mengendong tubuh Innah dan tergesa-gesa memasuki rumahnya.
Keesokan harinya seperti biasa Sari bermain bersama temannya, mungkin karena lelah bermain Sari pun pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah Innah melihat neneknya sedang menapi beras (membersihkan beras dari pasir dan ampasnya) ia pun langsung pergi mendekati neneknya layaknya anak-anak bukannya membantu malah membuat repot neneknya. Ia memegang-megang beras yang telah dibersihkan oleh neneknya dan neneknya pun marah “Sari... tidak baik memegang beras, nanti kamu menjadi seorang pencuri”kata nenek. “emang apa hubungannya megang belas dengan penculi nekk??” tanya Sari dengan rasa ingin tahu. “kalau dikatakan tidak baik, itu tandanya tidak baik. Lebih baik kamu pergi main saja” kata nenek. Sari pun pergi meninggalkan neneknya dengan penuh pertanyaan dipikirannya. Seperti biasa Sari baru akan pulang dari bermain setelah benar-benar petang.. dasar anak yang bandel!!!. Sesampainya di rumah Sari pun kena marah oleh neneknya “Sari sudah berapa kali nenek katakan pulang di rumah sebelum jam 6. Jangan sampai petang tidak baik... pamali” kata nenek dengan nada yang sedikit marah. Sari hanya bisa terdiam mendengar ucapan neneknya tersebut. Beberapa lama kemudian, Sari bersama neneknya sedang menonton tv di ruang keluarga akan tetapi nenek Sari ketiduran. 
Karena Sari yang masih mungil-mungil, lehernya merasa pegal untuk menoleh ke depan layar TV karena jaraknya yang lumayan tinggi dari posisi Sari yang sedang duduk maka ia pun tak kehabisan akal akhirnya ia mengambil bantal yang saat itu sedang berada di samping neneknya lalu Sari menduduki bantal itu agar posisinya agak tinggi. Tak lama kemudian nenek Sari terbangun dari tidurnya betapa kagetnya nenek Innah saat melihat Innah yang sedang duduk di atas bantal tersebut. “Sari... kamu jangan duduk di atas bantal. Ayoo turun!”kata nenek Sari sambil menarik Sari agar dia tidak duduk di atas bantal.
Sari pun bingung akhirnya ia bertanya kepada neneknya “apa salahnya kalau Sari duduk di atas bantal???” tanya Sari. “nanti pantat kamu bisulan cucuku”kata nenek. Sari pun mengerti dan akhirnya ia tidak menduduki bantal lagi, Sari lebih memilih untuk berbaring akan tetapi ia berbaring dengan cara tengkurap (mopan) neneknya yang melihat perilaku cucunya itu langsung memarahinya. “Sarii... jangan lakukan gaya seperti itu, nanti ibumu meninggal” kata nenek. Sari yang mendengar kata meninggal tersebut, secepat kilat langsung mengubah posisi tidurnya dan bertanya-tanya dalam hati apa hubungannya tidur tengkurap dengan ibu meninggal??. Tak terasa hari sudah berubah menjadi minggu dan minggu berganti bulan dan akhirnya menjadi tahun. Sari sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik ia tumbuh menjadi anak yang mandiri meski tanpa kedua orang tuanya. Saat ini usia Sari memasuki 15 tahun selama itu pula ia mencari jawaban-jawaban atas mitos-mitos yang pernah diucapkan neneknya saat ia masih kecil. Ia pun berhasil mendapatkan jawaban yang selama ini ia cari. Ia baru mengetahui mengapa waktu ia masih kecil dilarang berkeliaran di luar rumah setelah magrib, itu karena waktu magrib yang sangat singkat maka umat islam waktunya menunaikan shalat sebelum terlambat selain itu setelah magrib keadaan sudah gelap itu tandanya waktu istirahat. Tidak hanya itu yang Sari temukan jawabannya, Sari juga menemukan bahwa kalau seseorang memegang beras yang sedang dibersihkan (mattapi beras bahasa bantaengnya keless) maka orang tersebut akan menjadi pencuri, itu salah.. menurut Innah jawabannya karena kalau seseorang memegang beras yang sedang dibersihkan atau di ayak maka beras itu akan kotor apalagi beras dijadikan sebagai makanan pokok sementara seseorang akan menjadi pencuri itu hanya cara orang tua untuk menakut-nakuti anaknya. Dan Sari juga menemukan jawaban tentang orang yang sedang duduk di atas bantal akan mengakibatkan pantat menjadi bisulan.. hahahaa... itu hanya cara orang tua untuk menakut-nakuti anaknya agar anaknya tidak duduk di atas bantal karena apabila duduk di atas bantal, bantal tersebut akan rusak. Hahahaa...
Sari juga menemukan jawaban kalau seseorang yang sedang tidur tengkurap akan mengakibatkan ibunya meninggal hal itu hanya untuk menakut-nakuti seseorang untuk tidak tidur tengkurap karena menurut ahli medis orang yang sedang tidur dengan cara tengkurap akan membuat orang tersebut terkena penyakit dada. Akhirnya Sari telah berhasil mengungkap sebagian mitos waktu kecilnya. Mitos digunakan untuk menakut-nakuti seseorang karena di balik mitos ada bahaya yang tersembunyi… TAMAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar