*MATERI SKENARIO FILM PENDEK 1.*
Skenario film adalah panduan atau acuan utama dalam sebuah film. Dengan adanya skenario ini lah sebuah film dapat di buat. Sebuah skenario dapat dibuat dari banyak media. Bisa langsung dari ide cerita sendiri, adaptasi dari novel, atau adaptasi dari film luar negeri. Skenario film ada banyak jenisnya. Film layar lebar (cinema), Film Pendek, Film Dokumentar, Sinetron, dan FTV.
Di sini kita akan membahas Skenario Film Pendek. Untuk film pendek biasanya berdurasi 15 menit. Maka skenario yang kita buat harus sesuai dengan durasi (jangan kelebihan dan jangan kekurangan).
Di dalam skenario film ada bagian-bagiannya. Sama seperti novel. Yaitu :
1. Opening
2. Konflik
3. Ending.
Dalam penulisan skenario film kita di tuntut untuk menulis dengan diksi yang jelas, tegas, padat dan deskripsi. Penulis di tuntut untuk menulisakan segala sesuatu yang akan tampak pada film. Harus di jabarkan sejelas-jelasnya dan jangan memakai kata-kata puitis dalam menuliskan setiap adegannya.
*PROSES PEMBUATAN SKENARIO*
1. Ide cerita
Tentukanlah ide cerita terlebih dahulu.
2.PREMIS
Biasanya premis hanya dibuat dalam 1 atau 2 kalimat saja. Bagi sebagian penulis skenario, premis sangat penting, mengingat premis ini akan diletakan di depan / di atas sebelum sinopsis.
Hanya 1 atau 2 kalimat, premis sudah bisa mewakili apa yang akan diceritakan dalam film tersebut.
Contoh: Film Madrasah Pertama (Skenario Film Pendek Saya),
Premisnya: “Seorang ibu harus mempertahankan tugasnya sebagi madrasah pertama untuk anak-anaknya”
3.SINOPSYS
Sinopsis adalah sebuah ringkasan cerita. Ingat, ringkasan cerita! Ringkasan, berarti dibuat secara ringkas. Singkat, padat, dan jelas. Pembuatan sinopsis adalah proses yang amat penting. Karena dari sinopsis inilah, Produser akan menentukan cerita tersebut layak diproduksiatau tidak. Sebab, banyak cerita yang sebenarnya baik / bagus, tapi gagal dieksekusi hanya lantaran si penulis skenario kurang piawai dalam menulis sinopsis.
Sinopsis harus ditulis stright to the point, artinya langsung pada permasalahan. Karena si pembaca sinopsis (produser, atau pun skrip editor) hanya ingin tahu cerita dan masalah yang terkandung dalam cerita tersebut. So, bisa dibayangkan kan, jika sinopsis dibuat secara mendayu-dayu dan lamban. Bisa jadi produser membuang sinopsis kita di tong sampah! Setiap paragraf dalam sinopsis harus sudah menunjukan kesinambungan cerita.. ada ceritanya.. ada isinya.. bukan hanya sekedar proses!Biasanya, kalo sudah sering bikin cerita, kita sudah paham, menulis sinopsis sudah memikirkan dramaturgi. Artinya di sinopsis itu sudah tergambar dengan jelas: Apa masalahnya? Bagaimana masalah membesar? Dan seperti apa puncak masalah (biasa disebut turning point/ klimaks)? Dan seperti apa penyelesaiannya.
4.SCENE PLOT / TREATMENT
Scene Plot / Treatment ini bisa dikatakan sebagai blue print. Dari sini dramaturgi akan dibuat secara gamblang.. kapan masalah dimulai? Kapan masalah akan memuncak (turning point)? Dan bagaimana penyelesaian masalahnya? Scene Plot / Treatmen adalah uraian singkat yang ada di setiap scene. Jadi scene plot akan ditulis dari scene 1 hingga scene terakhir.
Contohnya :
1. INT. RUMAH AISYAH - MALAM
AISYAH sedang makan malam bersama dengan keluarganya. Tiba-tba saja Bram sang suami meminta Aisyah untuk tetap bekerja. Aisyah menolaknya dengan halus. Namun, Bram tetap memaksa.
Selain itu, penulis skanario harus memahami banyak istilah-istilah dalam perfilman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar